Melihat Kekayaan Pulau Pasaran Lampung

Pulau Pasaran adalah sebuah pulau dengan luas 13 Hektar yang jaraknya 1 kilometer dari pusat kota Bandar Lampung. Pulau in dihuni oleh 1.500 jiwa atau 300 kepala keluarga. Warganya hidup majemuk, terdiri dari berbagai suku.

Para nelayan semangat berjuang mengolah hasil laut dan tumbuh mandiri mengembangkan ekonomi. Menilik berbagai potensi, pulau ini menjadi harapan perekonomian sentra bahari yang memberikan sumbangan perputaran ekonomi kota Bandar Lampung dengan nilai cukup signifikan.

Saat ini pulau seluas 12 hektar ini telah bertransformasi menjadi kampung nelayan modern dengan berbagai fasilitas. Mimpi ekspor ikan teri dari Lampung dimulai dari sana.

Dibawah terik matahari, puluhan warga tampak sibuk memilah ikan teri yang dijemur diatas papan anyaman bambu. Mereka dengan cekatan mengumpulkan ikan teri berdasarkan ukurannya.

Teri-teri yang berukuran besar dikumpulkan dalam keranjang khusus sebelum nantinya dikemas ke dalam plastik.

Aktivitas para buruh harian lepas dan pengolahan ikan teri oleh nelayan ini membuat perekonomian di Pulau Pasaran terus bergerak.

Setiap hari, berton-ton ikan teri yang diolah di pulau ini dikirim ke Jakarta untuk kemudian dikirim ke daerah lain di Jawa, sisanya dipasarkan ke beberapa daerah di Lampung.

Denyut perekonomian di sentra pengolahan ikan teri terbesar di Lampung ini semakin terasa dengan berdirinya sentra pengolahan ikan Pulau Pasaran.

Disini terdapat fasilitas unit pengolahan ikan untuk mendukung peningkatan kualitas dan hilirisasi produk ikan teri.

Didalamnya terdapat ruang pendingin, rumah pengeringan ikan, dan alat uji mutu ikan. Semua sistem itu menggunakan standar ekspor.

Terdapat juga sentra kuliner yang menjual berbagai produk ikan teri kemasan dan berbagai produk olahannya seperti kripik teri, peyek teri, sambal teri, atau teri goreng.

Ada juga kafe yang menjual berbagai produk olahan ikan seperti otak-otak dan pempek serta aneka minuman kopi.

Berbagai fasilitas itu dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menjadikan Pulau Pasaran sebagai Kampung Nelayan Modern (Kalamo).

Kalamo adalah program yang mentrasnformasikan ruang hidup dan ruang sosial masyarakat agar lebih produktif dan mandiri di Indonesia.

Kalamo hanya ada di dua daerah, yakni di Bandar Lampung dan Biak (Papua)

Para penduduk Pulau Pasaran kini terus hidup harmonis berdampingan dengan alam dan terus menjaga lingkungan.

Tim Redaksi RULES MEDIA