Penulis: Redaksi - Editor: Redaksi
RULES.CO.ID, LAMPUNGTIMUR- Pengamat politik Yusdinato buka suara terkait penomena Kotak Kosong di dalam pilkada di kabupaten Lampung Timur.
Diketahui, Pilkada Lampung Timur hanya dikuti satu pasangan yakni Ela Siti Nuryamah-Azwar Hadi
Yusdianto mengatakan, adanya kotak kosong membuat kontestasi ini tak layak disebut demokrasi.
“Kalau bicara kotak kosong ini tidak layak dan tidak elok dalam sebuah kontestasi yang disebut dengan demokrasi,” jelas Yusdianto saat dihubungi Lampung Geh, pada Rabu (28/8/2024).
Yusdianto menyebut, dengan hanya dihadapkan dengan satu calon ini memaksa masyarakat untuk memilih.
“Masyarakat hanya dihadapkan dengan satu saja dan tidak punya order tidak punya cara untuk memilih jadi ibaratnya orang tu dipaksa untuk membeli dipaksa untuk mencoblos dengan satu wajah saja dan saya kira ini yang tidak elok,” katanya.
“Demokrasi itu tidak menghendaki adanya 1 pasang calon saja dia harus minimal 2 dan beberapa pasangan calon itu baru yang disebut dengan pemilihan,” lanjut Yusdianto saat dihubungi Lampung Geh.
Kotak kosong ini kata dia muncul ketika pilkada secara langsung dilaksanakan. Dan dengan adanya fenomena kotak kosong menunjukkan lemahnya daya saing para calon kepala daerah.
Oleh karena itu, Yusdianto selaku pengamat politik berharap partai politik bisa menjadi acuan bagi peserta kontestasi Pilkada.
“Sebenarnya kita berharap partai politik mampu sebagai pilar bagi peserta kontestasi, mampu menyodorkan nama nama yang dianggap layak dan tepat, dan disitu kita berharap juga mestinya partai dapat menunjukkan siapa saja kader kader, siapa saja yang mampu membawa amanah rakyat,” tutupnya. (rri)