Penulis: Redaksi - Editor: Redaksi
RULES.CO.ID,-Badan Eksekutif Mahasiswa Fakulas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung menggelar diskusi publik bertema "Sustainable City strategis lingkungan dan ekonomi hijau untuk masa depan Kota Bandar Lampung, Senin (22/7/2024) di ruang aula FEB Unila.
Panita mengundang empat bakal calon wali kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, Reihana, Putri Maya Rumanti dan Iqbal Ardiansyah.
Namun dari empat pembicara, yang hadir hanya dua bakal calon yakni Putri Maya Rumanti dan Iqbal Ardiansyah. Sedangkan Eva Dwiana dan Reihana kompak tidak hadir karena sesuatu halangan.
Kegiatan diskusi publik tersebut dibuka wakil rektor III Bidang Kemahasiswaan Ana Gustina Zainal, dihadiri Dekan FEB Unila Nairobi, dipandu moderator Dedy Mulyawan dan dihadiri ratusan mahasiswa Ekonomi Bisnis Unila.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat tersebut bakal calon wali Kota Putri Maya menyoroti kondisi lingkungan di Kota Bandar Lampung yang dinilainya sangat buruk karena masalah sampah dan banjir.
Pasalnya selama 10 tahun terakhir Kota Tapis Berseri tak mampu keluar dari masalah banjir.
Baca Juga : 10 Daftar Warna Terpopuler Tahun 2024
Ditambah ruang terbuka hijau Kota Bandar Lampung yang masih jauh dari kata ideal yakni hanya sekitar 11 persen dari minimal yakni 20 persen.
"RTH Bandar Lampung cuma saat ini cuma 11,08 persen, sungai tercemar dan mengalami penyemptian ditambah kesadaran masyarakat juga masih kurang," kata Maya.
Alumnus UBL ini juga menyoroti penggelolaan sampah di Bandar Lampung yang disebutnya kurang maksimal representatif.
Padahal sampah Bandar Lampung yang dikelola secara maksimal bisa menghasilan nilai ekonomis.
"Sampah di Bandar Lampung tidak dapat perhatian serius dan TPA kurang representatif sampah organik dan organik belum dikelola maksimal, padahal itu bernilai ekonomis," tegas Wanita berusia 39 tahun ini
Sementara bakal calon wali kota lainnya, Iqbal Ardiansyah meminta semua pihak menjaga lingkungan melaui kesadaran dari diri sendiri.
Ia menilai dampak kerusakan yang ada saat ini salahsatunya karena kebijakan lampau yang melakukan pembangunan tanpa memperhatikan lingkungan.
Iqbal dalam diskusi itu menawarkan sejumlah wacana konsep mencegah banjir di Kota Bandar Lampung salahsatunya dengan membangun embung.