Penulis: Redaksi - Editor: Redaksi
Terkait dugaan bom bukan rudal ini, hal itu berdasarkan laporan yang dirilis The New York Times (NYT) menurut informasi dari tujuh pejabat Timur Tengah dan seorang pejabat Amerika Serikat.
Dalam laporan itu, NYT menyebut wisma Haniyeh telah ditanam bom yang sudah diselundupkan sejak dua bulan lalu.
Tidak jelas bagaimana bom itu bisa disembunyikan di wisma Haniyeh. Pasalnya, Wisma Haniyeh dioperasikan dan dijaga oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Wisma ini sering dipakai menjamu tamu kenegaraan, bahkan untuk lokasi retret dan pertemuan rahasia. Sehingga semestinya area ini dijaga ketat oleh IRGC.
Menurut lima pejabat Timur Tengah, bom di wisma Haniyeh diledakkan dari jarak jauh setelah terkonfirmasi bahwa Haniyeh berada di kamarnya.
Dalam laporan NYT, sejumlah pejabat intelijen juga percaya bahwa Haniyeh tak mungkin diserang rudal lantaran pada Selasa (30/7), sehari sebelum insiden, Iran sedang mengadakan pelantikan presiden.
Karenanya, keamanan di Teheran tentu sedang ditingkatkan. Keamanan wilayah udara Iran juga seharusnya sudah ditingkatkan usai Teheran kecolongan serangan rudal Israel di pangkalan militer Isfahan April lalu.
Menurut NYT, sejumlah pejabat percaya Israel menyelundupkan bom ketika penjagaan di wisma longgar. (Mor)