Penulis: Redaksi - Editor: Redaksi
RULES.CO.ID - Gelombang kedua jemaah Haji asal Lampung yang berangkat dari asrama haji menggunakan program fast track yang langsung memakai pakaian ihram untuk mempercepat proses ketika sampai.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag Saiful Mujab mengatakan alhamdulillah pada malam hari ini embarkasi antara Provinsi Lampung.
"Saya bersama dengan kepala kanwil provinsi DKI selaku ketua BPIH dan juga kepala kanwil Provinsi Lampung selaku wakil ketua BPIH ini memberangkatkan jamaah kloter 30 lampung yang insyaallah jamaah ini akan menuju ke jeddah,"katanya, Jumat (24/5/2024).
Menurutnya karena sudah masuk gelombang yang ke-2 sehingga jamaah ini sudah diminta untuk memakai Pakaian Ihram, karena akan melewati fast track yang dijeddah tidak sempat lagi untuk bergantian pakaian ihram.
Nanti setelah pakai ihram berarti begitu turun di jeddah sudah langsung ke base dan tinggal pembimbing di kloter nanti akan memandu bagaimana memulai niatnya dimana, Apakah di jeddah atau di yaman dan ini nanti akan menuju ke sana.
"Jadi fast track ini sebenarnya bukan gelombang kedua tapi dari gelombang pertama dan gelombang kedu untuk embarkasi soekarno hatta, Adi sumarno Solo dan Juanda Surabaya ini sudah menggunakan fast track,"paparnya.
Menurutnya Fast Track itu adalah layanan yang diberikan oleh Arab Saudi yang ditempatkan di negara pengirim, Tujuannya tidak lain adalah untuk mengecek atau sebagai imigrasi kedatangan di Arab Saudi.
"Ii mempercepat Jamaah Haji tiba di Arab Saudi untuk menuju base tidak perlu pemeriksaan imigrasi arab karena sudah diperiksa di Indonesia,"ungkapnya.
Sementara itu, Untuk kloter yang sudah berangkat untuk di Madinah 40 persen sudah selesai sekarang melalui jeddah ini sudah 17 kloter jadi totalnya yang sudah berangkat yaitu 92 ribu jemaah nasional.
Terkait beberapa catatan khususnya Garuda Indonesia, kemarin ada bahkan malam ini juga lagi di KNU, kementerian agama sudah mengambil sikap tegas dan menegur maskapai Garuda agar dalam pemberangkatan jamaah tidak delay dan pesawat harus tersedia sesuai dengan kloternya dan ini sudah dilayangkan Surat terbuka.
"Bahkan sudah kita memberikan teguran baik tertulis maupun secara lisan ini sudah kita lakukan kepada mereka,"katanya.
Untuk alasan sendri bermacam macam karena memang ada pesawat yang rusak, jadi rotasi pesawat sehingga perlu mereview ulang jadwalnya.
Baca Juga : Prabowo Subianto Hadiri Penutupan Kongres NasDem Malam Ini, Surya Paloh Beri Pesan Buat Kader
Pihaknya akan segera mengadakan rapat dengan maskapai baik dengan domestik maupun saudi untuk menyikapi hal kedepan di gelombang ke-2.
"Karena secara otomatis terpengaruh karena terkait dengan sewa hotel di Madinah yang sudah dibatasi dengan waktu 9 hari kalo delay nya sampe 10 jam kan otomatis berakibat di dalam ritme penempatan,"tutupnya. (*)