Penulis: Redaksi - Editor: Redaksi
RULES.CO.ID – Dua orang dari kelompk Penebang Kayu tewas setelah terlibat kontak fisik dengan suku paling terasing di dunia. Sementara dua orang lainnya dinyatakan hilang.
Para penebang kayu tersebut dilaporkan bentrok dengan masyarakat adat atau suku Mashco Piro di daerah Madre de Dios, Amazon, Peru pada Kamis, 29 Juli lalu.
Dilansir LadBibble, insiden tersebut bermula saat para penebang sedang membuka jalan setapak di hutan. Sebelum akhirnya mereka diserang dengan busur dan anak panah.
Reuters melaporkan, insiden pembunuhan tersebut dikonfirmasi langsung oleh Daniel Pena, juru bicara FENAMAD yang mewakili 30 komunitas di wilayah tersebut.
Pena mengatakan, sedikitnya dua pekerja Tewas akibat busur dan anak panah, sementara dua lainnya masih hilang dan seorang lainnya terluka.
Dalam pernyataan yang dirilis kementerian kebudayaan, bentrokan tersebut mungkin telah menyebabkan kematian, cedera, dan orang hilang.
Baca Juga : Arinal Djunaidi Dapat Rekomendasi DPP Golkar Maju Pilgub Lampung, Nasib Hanan Diujung Tanduk?
Secara historis, Suku Mashco Piro dikenal memiliki interaksi yang terbatas dengan orang luar. Hal ini karena sebagian besar dari mereka bersikap negatif.
Ketika produksi karet meningkat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Suku Piro mengalami serangan kekerasan dari penyadap karet dan pemukim, yang menyebabkan hilangnya nyawa dan pengungsian signifikan.
Cara bertahan hidup Suku Mashco Piro adalah mengandalkan hutan untuk makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan. Pengetahuan mereka tentang keanekaragaman hayati Amazon adalah alasan mengapa mereka telah ada begitu lama, dan saat ini diperkirakan terdiri dari lebih dari 750 orang.
Hal ini terjadi setelah organisasi hak asasi manusia Survival International mengatakan pada bulan Juli bahwa mereka meminta FSC (Forest Stewardship Council), untuk mencabut sertifikasinya terhadap perusahaan penebangan.
"Beberapa perusahaan penebangan memegang konsesi kayu di dalam wilayah yang dimiliki oleh Suku Mashco Piro," kata pihak Survival International.
Pena menyebut, konsesi kayu yang dimiliki sejumlah perusahaan berjarak beberapa kilometer saja dari tempat Mascho Piro tinggal.
Baca Juga : Pasca Video KDRT Viral, Polisi Tangkap Armor Suami Selebgram Intan Nabila Lagi Nyumput di Kemang
Satu perusahaan, Canales Tahuamanu, yang beroperasi di dalam wilayah Mashco Piro telah membangun lebih dari 200 km jalan bagi truk pengangkut kayunya untuk mengambil kayu.
Perusahaan itu disertifikasi oleh FSC atas operasinya yang dianggap berkelanjutan dan etis di sana, meskipun pemerintah Peru mengakui delapan tahun lalu bahwa mereka menebang pohon di wilayah Mashco Piro.