Penulis: Redaksi - Editor: Redaksi
Azimah berharap, dengan aksi ini, Kepala Dinas Pendidikan dapat segera mengambil langkah tegas untuk memperjuangkan hak-hak para Pensiunan.
"Kami meminta Dinas Pendidikan, yang dulu memotong gaji kami untuk tabungan di Koperasi Betik Gawi, serta Pemkot Bandarlampung sebagai pembina koperasi, untuk turun tangan dan memastikan hak kami dibayarkan," ujarnya dengan nada tegas.
Azimah mengingatkan bahwa pada tahun 2016, Walikota Bandar Lampung saat itu, Herman HN, mendorong para guru untuk menambah simpanan koperasi sebesar Rp100 ribu per bulan dengan janji tabungan yang lebih besar saat pensiun.
Namun, realitanya, pada tahun lalu Walikota Eva Dwiana mengungkapkan di Gedung Kuning bahwa dana koperasi bermasalah hingga mencapai Rp100 miliar. Hingga saat ini, dana tersebut belum juga dicairkan.
Baca Juga : Lokasi Perayaan Ulang Tahun Putra Sulung Raffi Ahmad, Sediakan 200 Jenis Mesin Permainan
"Kami mohon agar Dinas Pendidikan segera mengusut tuntas masalah ini. Jika tidak, kami akan melaporkannya ke Mabes Polri," tegas Azimah lagi dengan suara penuh ketegasan.
Setelah menyampaikan aspirasi di kantor Dinas Pendidikan, ratusan Pensiunan berjalan kaki menuju kantor Walikota Bandar Lampung, berharap Walikota Eva Dwiana dapat memfasilitasi penyelesaian masalah ini.
Namun, setibanya di sana, mereka hanya diterima oleh Wakil Walikota, Dedi Amrullah, yang menyampaikan bahwa Walikota tidak bisa hadir karena sedang bertugas di luar kota.
Menanggapi keluhan para Pensiunan, Dedi Amrullah berjanji akan mengurus masalah ini secepatnya.
"Saya minta waktu minimal tiga hari ke depan untuk mengurus masalah ini. Saya janji, akan saya urus secepatnya. Ibu-ibu bantu saya berdoa, mudah-mudahan masalah ini bisa selesai dan hak ibu-ibu bisa dibayarkan," ujar Dedi Amrullah kepada para demonstran.
Mendengar hal itu, Azimah menegaskan, "Iya, kami catat dan kami tunggu. Jangan sampai cuma janji saja." Ucapannya disambut tepuk tangan dari para Pensiunan yang hadir ***