Penulis: Redaksi - Editor: Redaksi
RULES.CO.ID - Herikhe Burhanudin, salah seorang pegawai Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Lampung, angkat suara mengenai tuduhan kasus dugaan Penipuan yang menimpa dirinya. Ia membantah laporan kepolisian atas dugaan kasus penipuan terhadap seorang ibu rumah tangga (IRT) Royani Edora (46).
Herikhe mengatakan, bahwa hal itu bukan merupakan kasus penipuan, melainkan perkara utang-piutang dengan jaminan sertifikat rumah miliknya. Uang yang dipinjamnya itu merupakan pinjaman rentenir melalui Royani Edora (46).
“Kalau saya memang berniat untuk menipu, untuk apa saya menjaminkan sertifikat rumah yang saya tempati selama bertahun-tahun? Nilai rumah saya itu ratusan juta, lebih banyak daripada jumlah nominal utang saya kepada dia,” kata Herikhe saat menghubungi rules.co.id, Rabu (18/12/2024).
Terkait dengan tuduhan pelapor yang menyebut dirinya tidak ada itikad baik untuk membayar, Herikhe mengungkapkan komunikasinya diputus secara sepihak dengan Royani Edora.
“Saya sudah ada niatan buat mencicil utang ini kepada dia. Saya sempat meminta nomor rentenir ini yang katanya pemilik usaha taman hias di Sukarame, tapi nggak pernah dikasihnya. Saya mau meminta keringanan soal bunganya. Tapi saya nggak bisa hubungi Edora, nomor saya diblokir,” jelasnya.
Herikhe menjelaskan, dirinya sedang menunggu tindak lanjut dari laporan Edora ke pihak kepolisian. Sebab dirinya merasa tidak melakukan Penipuan seperti yang dituduhkan. Apalagi laporan tersebut ternyata tidak berlanjut hingga saat ini.
Baca Juga : Ruang Kerja KCP Bank BNI Jalan Majapahit Terbakar, Plapond Ambruk Uang di Brangkas Masih Dicek
“Saya tidak terima, saya tidak merasa ini masuk dalam pasal Penipuan. Dia lapor ke Polsek Telukbetung Timur tapi tidak berlanjut kan sampai sekarang. Dia tidak melapor ke wilayah hokum saya di Kemiling atau wilayah hokum dia di Kedamaian. Saya masih menunggu dia laporan kemana lagi. Saya bisa saja melaporkan dia atas pencemaran nama baik, tapi saya ini masih punya itikad baik untuk membayarnya loh,” ungkapnya.
Terpisah, Royani Edora selalu pelapor dalam kasus ini membenarkan adanya sertifikat yang dititipkan terhadap dirinya. Namun sertifikat tersebut bukan atas nama terlapor Herikhe Burhanudin, melainkan atas nama orang lain.
“Ya ada sertifikat rumah, tapi bukan atas nama dia, enggak guna jadinya. Ambil aja cuma kertas sertifikat ini, nggak berharga juga. Saya maunya uang saya dipulangin. Dia kan janji seminggu, paling lama sebulan. Nah ini udah mau setahun pas Januari nanti, belum ada dia bayar saya. Terus kalau katanya itu uang berbunga mana buktinya, apa. Saya punya semua buktinya,” tandasnya.
Menanggapi pernyataan itu, Herikhe mengaku sertifikat rumah yang dijadikan jaminan itu atas nama kakak kandungnya dan pelapor mengenal kakak kandung dari Herikhe.
“Dia tau kok nama siapa yang tercantum dalam sertifikat, ada KTP kakak saya juga dalam sertifikat itu. Kalo memang dia merasa sertifikat itu nggak jelas, datangi aja alamatnya. Itu alamat rumah saya. Dia juga pernah datang ke rumah saya. Yang menjadi pertanyaan, kenapa Edora tidak menuliskan adanya sertifikat dalam laporan ke kepolisian,” tandasnya.
Baca Juga : 8 Pegawainya Terjerat Judi Online, Ada yang Deposit Sampai 71 Kali, KPK Terbitkan Surat Edaran
