Penulis: Elshinta - Editor: Redaksi
RULES.CO.ID – Dari beberapa jenis alat kontrasepsi, suntik Kb 3 bulan masih menjadi yang paling diminati kaum hawa. Namun ternyata, KB suntik 3 bulan ini memiliki efek samping. Apa itu?
Sejak tahun 1950-an, pemerintah telah menggalakkan program Keluarga Berencana (KB). Selain untuk mengatur jarak kehamilan sesuai dengan rencana orang tua, KB ini bertujuan untuk menekan angka kematian ibu dan anak.
Dikutip dari buku Panduan Super Lengkap Hamil Sehat karya Dr. Suwignyo Siswosuharjo Sp.OG., M,Kes dan Fitria Chakrawati, S. Sos., MM, suntik Kb termasuk kontrasepsi yang paling banyak diminati perempuan karena lebih simpel dan terbukti lebih efektif. KB suntik 3 bulan ini aman digunakan setelah 6 minggu pascapersalinan.
Dalam metodenya, dokter akan menyuntikkan cairan berupa hormon progesteron ke dalam tubuh perempuan. Hormon progesterone ini dapat mencegah ovulasi atau bertemunya sel telur dengan sperma.
Tingkat efektivitas metode ini yakni 0,3 kehamilan per 100 perempuan dalam setahun. Selain itu, Kb suntik 3 bulan ini tidak mengganggu produksi ASI dan tidak mengandung esterogen, sehingga aman untuk jantung.
Namun, dibalik kelebihannya Kb suntik 3 bulan ini memiliki beberapa efek samping. Seperti durasi haid bisa menjadi lebih panjang atau lebih pendek. Volume darah yang keluar saat haid juga bisa jadi lebih banyak atau hanya hanya timbul bercak-bercak (spotling).
Kemudian, hormon progesteron yang disuntikkan bisa mempengaruhi nafsu makan hingga meningkat dari biasanya. Karenanya banyak perempuan yang memilih KB suntik KB 3 bulan mengalami kenaikan berat badan.
Selain Kb suntik 3 bulan, ada alternatif kontrasepsi yang bisa menjadi pilihan yang bisa digunakan, yakni :
- Vasektomi, yakni metode yang digunakan menutup saluran sperma sehingga tidak bisa keluar untuk membuahi sel telur. Tingkat efektifnya mencapai 99 persen.
- Kondom untuk laki-laki, digunakan di penis ketika mulai ereksi. Tingkat efektivitasnya adalah 80-95 persen.
- Kb IUD atau spiral, yakni alat kontrasepsi berbentuk huruf T yang dipasang di rahim.
- Pil Kb, yakni pil berisi hormon esterogen atau progesteron yang harus diminum setiap hari oleh perempuan. Tingkat efektifnya mencapai 92 persen.
- Tubektomi, yaitu metode Kontrasepsi mengikat atau memotong saluran telur dan hanya diperuntukkan bagi perempuan yang tidak ingin hamil lagi.
Baca Juga : Resmi Daftar KPU, Aries Sandi Sebut Walau Dikasih Rp 5 Triliun Ogah Mundur dari Pencalonan Bupati