Penulis: Redaksi - Editor: Redaksi
RULES.CO.ID – Ibrahim Muharab, jurnalis dari situs Berita Harian Palestina, tewas terkena tembakan pasukan Israel, Senin (19/8/2024). Dikutip dari AFP, Jenazah Ibrahim Muharab dibawa ke Rumah Sakit Nasser di kota selatan Khan Younis.
Berita Harian Palestina tempat Muharab bekerja, mengumumkan kematiannya setelah penembakan dari pendudukan Israel terhadap dirinya dan sekelompok jurnalis. Jenazah Muharab ditemukan pada Senin pagi di Kota Hamad, sebuah kompleks apartemen besar yang dibangun oleh Qatar dan sekarang dalam reruntuhan. Akibat serangan Israel, dua jurnalis lain juga terluka dan kini dikirim ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis.
Video online yang tidak dapat diautentikasi secara terpisah oleh AFP menunjukkan sebuah kendaraan lapis baja Israel bergerak menuju lingkungan Hamad sementara peluru ditembakkan. Setidaknya satu pria yang mengenakan jaket "Press" terlihat melarikan diri dari tembakan sebelum terdengar suara yang mengatakan "Ibrahim terluka, di mana dia?".
Sekitar 30 orang berkumpul pada Senin di rumah sakit untuk berdiri mengelilingi jenazah Muharab, yang dibaringkan di tanah dengan jaket antipeluru bertanda "Press", menurut rekaman AFPTV. Saat dihubungi oleh AFP, tentara Israel menolak mengomentari kasus khusus ini tanpa menerima koordinat geografis lokasi kematian Muharab dan kartu identitasnya.
"Tentara Israel tidak pernah, dan tidak akan pernah dengan sengaja menargetkan jurnalis," kata juru bicara militer Israel kepada AFP. Aliansi Jurnalis Palestina mengutuk pembunuhan Muharab dan menuduh tentara Israel memimpin kampanye terorganisir untuk membunuh jurnalis di Gaza.
Jurnalis Gaza lainnya, Ibrahim Qanan yang berada di rumah sakit menuduh Israel membunuh kebenaran dengan mencoba menghapus semua jejak ke dunia luar tentang apa yang terjadi di Jalur Gaza. Tentara Israel telah membunuh beberapa jurnalis di Gaza yang dituduh tergabung dalam cabang bersenjata Hamas atau Jihad Islam.
Sementara itu, Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) melaporkan pada Senin bahwa setidaknya 113 jurnalis dan pekerja media telah terbunuh sejak awal perang antara Israel dan Hamas yang dimulai pada 7 Oktober 2023. Ini merupakan periode paling mematikan bagi jurnalis sejak CPJ mulai mengumpulkan data pada 1992. (Shi)
