404: Not Found Khawatir Potensi Megathurst, 50 KK Mengungsi ke Bukit - Rules.co.id

Khawatir Potensi Megathurst, 50 KK Mengungsi ke Bukit

Selasa, 03 Sep 2024 - 10:00 WIB

Khawatir Potensi Megathurst, 50 KK Mengungsi ke Bukit
Rumah yang dibangun di tengah hutan. - Dok: kumparan
Advertisements

Penulis: Redaksi - Editor: Redaksi

RULES.CO.ID – Trauma dengan tsunami Maluku beberapa tahun lalu, 50 kepala keluarga (KK) di Negeri Tial, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, mengungsi ke perbukitan di hutan Dusan Hatuwe.

Terlebih belakangan ini kabar megathrust di Laut Bandar, Maluku juga disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Mengungsi ke bukit ini sebagai bentuk ikhtiar bertahan.

"Setelah mendengar berita dari BMKG, kita sebagai masyarakat wajib untuk mewaspadai. Kita sudah trauma dengan peristiwa gempa Maluku 2019," kata salah satu warga, Wa Ode Bania, ketika ditemui di lokasi pengungsian, Selasa (3/9/2024).

Pada 2019 itu, dua gempa besar mengguncang wilayah tersebut hingga muncul potensi tsunami.

Advertisements

Wa Ode menyebut manusia tidak bisa menebak kapan gempa datang sebab menjadi kuasa dari Tuhan, namun dengan adanya peringatan dari sumber resmi, sebagai masyarakat patut untuk mewaspadainya.

"Makanya semenjak kita mendengar kabar dari BMKG pusat, kami masyarakat yang ada di sini lalu mendirikan tenda-tenda di pegunungan Dusun Hatiwe," ucapnya.

Wa Ode menyebut tenda dibangun di wilayah perbukitan sebagai tempat beristirahat di malam hari serta untuk bangunan ditempatkannya para lansia dan anak-anak jika memang gempa itu terjadi.

Warga lainnya, Arju Tuarita, mengatakan banyak warga yang membangun rumah di kawasan lebih tinggi setelah mendengar akan terjadinya gempa megathrust di wilayah Indonesia termasuk Laut Banda.

Advertisements

"Apalagi kita kan tinggal di pesisir yang sangat dekat dengan pantai. Jadi ketika mendengar peringatan itu, beta (saya) disuruh oleh mama untuk bangun rumah seadanya di kawasan perbukitan," ungkapnya.

Dia bercerita, ibunya sampai kepikiran akan adanya peringatan tersebut. "Mama sampai tidak bisa tidur dengan nyenyak. Maunya cepat buat rumah di gunung agar di waktu malam bisa tidur di sana," kisahnya.

Warga berharap, pemerintah bisa memasok air bersih ke lokasi tempat tinggal sementara warga serta membutuhkan penjelasan resmi dari BMKG agar masyarakat tidak khawatir terus-menerus. (Shi)

Advertisements

Advertisements

Bagikan:

Sumber: Kumparan

BACA JUGA

Advertisements

BERITA POPULER

  1. #1

  1. #2

  1. #3

  1. #4

  1. #5

Advertisements

BERITA TERBARU

Advertisements
Loker rules

BERITA PILIHAN

Advertisements

VIDEO TERBARU

Advertisements
Sertifikat JMSI
Advertisements
© 2024 Rules.co.id. All Right Reserved