Penulis: Redaksi - Editor: Redaksi
RULES.CO.ID – Berkurban dengan ikhlas menjadi salah satu hikmah yang patut direnungi pada Hari Raya Idul Adha. Berkurban dengan ikhlas dan bermanfaat bagi sekitar kita. Semangat dan hikmah itu juga yang dirasakan Hendry Rosyadi.
Hendry Rosyadi atau lebih akrab disapa Hero ini mengungkapkan, berkurban pada Hari Raya Idul Adha merupakan bentuk ketaatan terhadap Allah. Termasuk bentuk syukur atas nikmat yang Allah telah berikan kepada kita selama setahun terakhir.
“Momen berkurban ini setahun sekali kita laksanakan, bukan hanya seremonial menyembelih hewan kurban saja. Tetapi meneladani sifat ikhlas seperti Nabi Ibrahim dulu dan meningkatkan nilai solidaritas sosial di antara umat Islam,” kata Hero kepada RULES.CO.ID, Senin (17/06/2024).
Bakal Calon Bupati Lampung Selatan ini menuturkan, tahun ini dirinya diberikan rezeki lebih oleh Allah sehingga mampu berkurban tiga ekor sapi. Satu ekor sapi disembelih di Masjid Al Sulton, Desa Kedaton, Kalianda, sedangkan dua ekor lainnya disembelih di kediaman pribadinya.
“Daging kurban yang disembelih ini kita bagikan ke tetangga, kerabat, terutama saudara-saudara kita yang kurang mampu. Jadi kurban juga menjadi salah satu cara menghapus kesenjangan sosial di kalangan kita. Ini merupakan bentuk kepedulian terhadapa sesama manusia di sekitarnya,” kata Hendry Rosyadi.
Hendry mengungkapkan, bagi dirinya sendiri dalam Idul Adha kali ini adalah sebagai pengingat agar tidak menjadi manusia yang memiliki sifat seperti hewan.
“Hewan itu identik dengan rasa tamak dan tidak pernah puas. Sebagai manusia sudah seharusnya sifat-sifat binatang seperti itu ikut kita sembelih,” tegasnya.
Pada momen lebaran kali ini, Hendry Rosyadi mengaku lebih memilih menghabiskan waktunya bersama keluarga dan tetangga sekitar rumahnya. Selain itu, Hendry juga bahkan turun tangan sendiri untuk menyembelih dua ekor sapi di rumahnya, ia juga ingin memanfaatkan suasana lebaran untuk berkumpul bersama orang terkasih.
“Jadi setiap lebaran itu ada menu masakan yang tidak boleh dilewatkan, masakan asli istri saya yang merupakan resep turun temurun dari nenek istri saya. Namanya Pedos Lampung. Ini makanan khas Lampung, rasanya enak dan gurih sekali. Kalau favorit saya selain pedos, ada ketan lapis, opor ayam, dan ketupat. Itu wajib ada,” pungkasnya.
