Tiga Faktor Penyebab Harga Bawang Putih Tinggi

RULES.CO.ID - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengungkapkan tiga faktor penyebab Harga Bawang putih mahal saat ini.

Faktor-faktornya karena ketergantungan pada impor dari negara tertentu, faktor cuaca, dan realisasi jadwal impor.

Hal tersebut diketahui dari FGD yang dilakukan KPPU bersama berbagai pihak yang berkaitan dengan komoditas pangan Bawang Putih.

Ketua KPPU M Fanshurullah Asa mengatakan, KPPU belakangan ini aktif melakukan pemantauan atas harga dan ketersediaan Bawang Putih di pasar secara nasional.

Dimana, KPPU telah turun langsung di tujuh wilayah kerja untuk melakukan pengecekan komoditas Bawang Putih. 

“Memang ada kecenderungan harga turun, namun kebanyakan masih tinggi," ujarnya.

Dari hasil pemantauan tersebut, kata M Fanshurullah Ass, KPPU mencari persoalannya penyebab mahalnya Harga Bawang putih.

"Rupanya, HET masih menggunakan data Bapanas tahun 2019. Jadi kami mengumpulkan pihak-pihak terkait guna meningkatkan transparansi publik sekaligus menentukan posisi atau kebijakan internal KPPU atas persoalan tersebut,” ungkapnya.

Bapanas sendiri dalam pertemuan mengatakan, faktor cuaca menjadi hal yang paling penting terkait impor Bawang Putih saat ini. 

Sebagai informasi, 95 persen, komoditas Bawang Putih nasional berasal dari impor, sisanya ditanam petani lokal. 

Saat ini, realisasi impor Bawang Putih tercatat sebanyak 127.542 ton dengan total distribusi di 16 wilayah di Indonesia hingga Februari 2023 sebesar 43.046 ton. 

Impor Bawang Putih yang masuk di Indonesia hanya melalui Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan, dan Makassar. Sedangkan Indonesia memiliki 43 importir bawang putih yang tersebar di sembilan provinsi.

Sementara, anggota KPPU, Eugenia Mardanugraha mendapat informasi bahwa Harga Bawang putih yang mahal yang salah satunya disebabkan kendala cuaca hujan di Tiongkok.

Kualitas Bawang Putih yang tiba di Indonesia menjadi rendah, karena kondisi bawang putih sudah basah terkena hujan.